Thursday, July 21, 2005

Be_Emce

Gadis Jagung
Badruddin emce

Penghujung ini, si renta bakal kembali perkasa,
untuk musim yang panjang di genggamnya jiwa.

Sekarang sang petani mempersilahkanmu tumbuh,
pamerkan ungu rambut dan kedip mata.

ah, seperti apakah mungil bibirmu itu ?
apakah kebun masih merahasiakannya ?

Yah, barangkali ada, tapi tak ada jenisnya di dunia.

Seperti apapun itu,
jika engkau ingin ujud lembut pelukan,
tak ada salahnya datang ke kebun,
tempat kami, sepasang kekasih tak bosannya bermesra.

Dibeberapa sudut buah pare bernapas di dalam jeruk.

Kroya 2003.


Suara Merdeka : Minggu 25 Agustus 2002

Telepon Angin
Badruddin emce

Bersih tutur-mu menyusupi pori-pori batu.
Membuka tajamkan telinga akarku.

Tahukah kau, resah tomat minum dari desah berita baikmu?
Jika merah menjadi berat, aku akan mengikatnya tumbuh di samping pagar belikat.

Sangat jauh dari watak para pandu.

Kroya, 2002


Beberapa Puisi dari seorang teman di seberang sana :
Badruddin emce dan ibu, serta adik-adik kecilku.
Terima kasih untuk puisi-puisi yang di kirimkan melalui email, sms dan surat kabar. Semua Begitu Indah...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home