Thursday, July 28, 2005

Si$!pKan $3nYum SeH@r! $@ja

  • Masih dia atas peraduan. berselimut embun malam. perlahan nur mentari menyelinap lewat sela jemari. kerlingan sinarnya mengusik mimpiku. hangat, tapi tidak dengan ragaku.
Tersihir rayuannya, kulangkahkan kaki menghadap Ilahi. tangan, wajah dan kaki ku basuh wudhu. jiwa ku basuh niat suci. lurus dengan gerak teratur. takbirku, ruku'ku, sujudku, dan tasyadutku kulakukan untuk-Nya. wassalamu'alaikum... ku akhiri subuhku.
  • Pagi menjelang. deru debu mulai menari di sekelilingku. langkah-langkah kaki mulai saling berkejaran. selendang warna berlenggok ditiup asap. memimpikan dunia atau menggapai cahaya langitkah ? aku tidak tahu. setiap jiwa bisa menjadi dan menjadikan apapun. batas surga dan neraka begitu tipis rasanya.
Bismillah, ku buka line telponku. setumpuk kertas sudah bersiap bercinta. kucumbui rangkaian huruf, ku nodai bilangan kata. sambil tak henti rayuan kata mendesah lewat napas layar mayaku. sesekali ku hadapi sentuhan cerca, maki, maupun pujian tak bernyawa. tetes-tetes keringatku terus mengalir di sajadah kecil. ini semua demi hidup dan kehidupan yang abadi.
  • Waktu mengalir. tapi hari sampai di sini. hangat rumah ada di pelupuk mata. tak tertahan rasa ingin pulang. membuang kelelahan hari. tapi siapa nyana, senja tak seramah pagi. bintang malam di tutup kuda-kuda besi. kunang-kunang pun tak mampu mengurai birahiku. berjalan beriring layaknya semut menggiring sang ratu. aahh... masih terasa jauhkah beranda rumahku ?
Usai juga hari ini. tapi tidak dengan kehidupan. dipelukan bunda, semua terasa damai. lalu ku ulang hari. masya allah, satu yang terlupa: senyuman. andai... tersungging senyum, setiap kejadian tentu akan menjadi keajaiban. lalu, membayang mimpi esok hari. hhmmm... menyisipkan senyum sehari saja tentu tidak sulit bukan ??
  • note : untuk teman-teman saya yang sering jutek :) piiss... men... jangan cembetut donkk...

1 Comments:

At 10:52 PM, Anonymous Anonymous said...

jangan pernah berharap semua wajah dapat menarik diri pada setiap sudut bibirnya...
Karena Raga dan Jiwa para insan di dunia itu berbeda...Pahamilah!

 

Post a Comment

<< Home